Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ketika melihat pemeriksaan rapid antigen di perbatasan
SINYALINDONESIA, TRENGGALEK - Rupanya, operasi yustisi dan pemeriksaan rapid antigen di perbatasan Tulungagung dan Ponorogo saat libur natal dan tahun baru cukup efektif menekan angka penyebaran covid19.
Menurutnya berdasar hasil sampling ditemukan sekitar 1 % hingga 2% yang terpapar dan dikembalikan. "Jadi per 50 kasus tidak mesti ada 1 kasus yang terkena," ungkap pemimpin muda ini.
Dari yang terjaring sekitar 500 hingga 800, menurut Gus Ipin "jumlah totalnya tidak lebih dari 4 atau 5 orang yang dinyatakan terpapar," terangnya, Selasa (5/1) di Pendopo Manggala Praja Nugraha.
Selama kemarin beberapa hari dilakukan Rapid Antigen ada satu hari yang kosong, terus ada yang 1 kasus, terus 2 kasus dan kita kembalikan.
Namun tidak pernah dalam satu hari kita temukan lebih 2 kasus, artinya cukup efektif untuk menghalau resiko penyebaran penyakit yang ditimbulkan dari wisatawan yang masuk.
Apalagi diperbatasan Tulungagung-Watulimo juga kita beri himbauan bahwa mereka yang masuk ke Trenggalek harus menunjukkan Rapid Antigen dan juga kita perbarui edaran kita bawasannya tempat wisata tutup hingga 4 Januari.
"Ini juga menimbulkan efek yang bagus untuk tidak terjadi kerumunan dalam jumlah besar. Dan resiko penyebaran semakin diminimalisir," imbuhnya.
Namum memang ada beberapa kasus tambahan yang cukup lumayan dari tracing keluarga positif bergejala. Ada tambahan sekitar 40 pasien positif dan ini cluster keluarga.
Pria yang terpilih kembali menahkodai Trenggalek hingga 2024 nanti ini mengingatkan kepada warganya untuk tidak lengah meski itu sedang dirumah. Faktanya mulai banyak cluster keluarga, yang diakibatkan kecerobohan kita karena tidak memakai masker dan tidak mematuhi protokol kesehatan saat dirumah.
Menganggap aman karena bercengkrama dengan anggota keluarga, padahal resiko penyebaran juga bisa saja terjadi. (Nursalim)
COMMENTS