 |
| AKBP Wimboko Kapolres Ponorogo |
PONOROGO, SINYALINDONESIA - Keberadaan tugu pencak silat yang tumbuh menjamur di Kabupaten Ponorogo diduga menjadi pemicu bentrok antar perguruan pencat silat. Oleh karena itu sesuai hasil rapat koordinasi antara Bakesbangpol Jatim, Polda Jatim, Kodam VI Brawijaya.
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jatim, Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) dan Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), serta beberapa pihak terkait lainnya.
Pembongkaran tugu perguruan silat ini perlu dilakukan karena dianggap menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik antar-perguruan silat yang kerap terjadi.
Kemudian, hasil rapat tersebut ditindaklanjuti dengan keluarnya surat dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim bernomor 300/5984/209.5/2023. Dalam surat yang diterbitkan pada 26 Juni 2023 tersebut, mengimbau seluruh tugu perguruan-organisasi pencak silat untuk ditertibkan atau dibongkar secara mandiri oleh masing-masing pengurus perguruan silat paling lambat dipertengahan bulan Agustus mendatang.
AKBP Wimboko, Kapolres Ponorogo mengatakan dalam rapat koordinasi yang digelar pada Senin (26/6/2023) di Mapolda Jatim itu sudah menjadi keputusan bahwa tugu yang berdiri di fasilitas umum ini menjadi salah satu penyebab konflik. Atas alasan itu, tugu perguruan silat yang ada di Ponorogo diimbau untuk dibongkar.
"Sejauh ini untuk Kabupaten Ponorogo memang belum ada keputusan pasti soal itu. Kita berharap ada kesadaran masif di tengah masyarakat."ujar Kapolres Ponorogo Kamis, 6/07/2023.
Meksipun lanjut Kapolres ada beberapa usulan terkait tugu perguruan pencak silat tidak perlu dirobohkan tetapi hanya diganti menjadi rugi Pancasila.
"Itu masih sebatas usulan. Keputusan resmi seperti apa masih belum ada titik terang."jelasnya.
Ditambahkan Kapolres, sedikitnya ada 578 tugu perguruan pencak silat di Kabupaten Ponorogo baik besar maupun kecil menyebar di seluruh penjuru pelosok wilayah Ponorogo.(Nang).
Posting Komentar