Angkringan Jo Lali Ngopi Gelar Lomba Yethe: Perpaduan Seni, Kopi, dan Rokok dalam Filosofi Manunggaling Roso

Angkringan Jo Lali ngopi gelar lomba Yethe, ayoo datang dan ramaikan lomba yethe

 

PONOROGO, SINYALINDONESIA – Angkringan Jo Lali Ngopi yang berlokasi di Jalan Ki Ageng Kutu, Tonatan, tepatnya di selatan perempatan Jeruksing sisi barat jalan, semakin menarik perhatian para pecinta kopi dan seni di Ponorogo. Baru sebulan beroperasi, angkringan ini sudah berhasil menciptakan atmosfer yang akrab dengan nuansa khas angkringan tradisional yang buka 24 jam nonstop.

Kang Jenggo, sang pemilik, tampaknya tidak hanya sekadar menjual kopi dan camilan sederhana. Ia juga membawa filosofi mendalam tentang kopi dan rokok melalui seni yethe—seni melukis dengan media rokok dan endapan kopi yang kini tengah populer di kalangan penggemar kopi di berbagai daerah.

Manunggaling Pikiran lan Ati, Manunggaling Rokok lan Kopi—demikian filosofi yang diusung dalam lomba yethe ini. Filosofi ini mengajarkan tentang kesatuan pikiran dan hati, serta harmoni antara rokok dan kopi sebagai simbol refleksi kehidupan.

Lomba Yethe Perdana: Menggali Kreativitas di Atas Endapan Kopi

Untuk lebih memperkenalkan seni yethe kepada masyarakat luas, Kang Jenggo akan menggelar Lomba Yethe Bareng pada:

Hari/Tanggal: Ahad, 5 Januari 2025

Waktu: 19.00 WIB 

Lokasi: Angkringan Jo Lali Ngopi, Kidul Protelon BPBD, Kulon Ndalan

Acara ini juga akan dimeriahkan dengan hiburan seni Cokekan, sebuah suguhan musik tradisional Jawa yang syahdu dan penuh keakraban.

Tidak hanya itu, para peserta lomba juga berkesempatan mendapatkan hadiah hiburan menarik serta berbagai doorprize.

Syarat Lomba:

Peserta cukup membeli secangkir kopi seharga Rp5.000, yang sudah termasuk satu batang rokok sebagai media melukis.

Kriteria Penilaian:

1. Kerapian dalam teknik melukis.

2. Motif dan Pola yang dihasilkan.

3. Makna Filosofi di balik setiap motif yang dipilih.

Lebih dari Sekadar Angkringan: Ruang Ekspresi dan Kebersamaan

Bagi Kang Jenggo, angkringan bukan sekadar tempat minum kopi dan ngobrol santai. Ia ingin menjadikan Jo Lali Ngopi sebagai ruang kreatif bagi para seniman dan pecinta kopi untuk berkumpul, berdiskusi, serta menyalurkan ekspresi mereka.

"Yethe bukan sekadar seni biasa. Setiap goresan yang dibuat dengan endapan kopi di batang rokok mengandung makna dan cerita tersendiri. Melalui lomba ini, saya berharap bisa memberikan ruang bagi anak-anak muda Ponorogo untuk lebih kreatif dan peduli pada budaya lokal," ujar Kang Jenggo dengan penuh semangat.

Menghidupkan Budaya Ngopi dan Melestarikan Seni Tradisional

Lomba yethe di Angkringan Jo Lali Ngopi bukan hanya tentang adu keterampilan, tetapi juga tentang bagaimana budaya ngopi bisa menjadi ajang untuk melestarikan seni tradisional yang kaya makna.

Bagi para pecinta kopi, seni, dan suasana angkringan yang hangat, acara ini tentu sayang untuk dilewatkan. Jadi, catat tanggalnya, ajak teman dan keluarga, dan mari nikmati secangkir kopi sambil mengukir cerita melalui seni yethe.

Angkringan Jo Lali Ngopi bukan sekadar tempat singgah—ini adalah tempat di mana kopi, rokok, dan seni bersatu dalam harmoni.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Dilihat :