Untuk menghindari insiden di perjalanan, Polri mengingatkan masyarakat agar selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan guna menghindari risiko tabrak belakang yang bisa berujung pada kecelakaan beruntun dan kemacetan panjang.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin, mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama kecelakaan saat mudik adalah kurangnya disiplin pengendara dalam menjaga jarak.
“Banyak pemudik yang terburu-buru ingin segera sampai di kampung halaman, sehingga lupa untuk mengatur jarak aman. Padahal, tabrak belakang bisa memicu efek domino di jalan raya,” ujarnya.
Menurut data Korlantas Polri, kecelakaan lalu lintas selama mudik Lebaran tahun lalu didominasi oleh kendaraan yang tidak menjaga jarak aman, terutama di jalur tol.
Oleh karena itu, tahun ini Polri telah menyiapkan strategi pengamanan, termasuk rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way di titik-titik rawan kemacetan serta menyiagakan tim patroli di jalur mudik utama.
Selain itu, Polri juga mengimbau pemudik untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima, mengutamakan keselamatan daripada kecepatan, dan beristirahat setiap empat jam sekali guna menghindari kelelahan yang bisa mempengaruhi konsentrasi berkendara.
“Jangan hanya menjaga jarak dengan kendaraan lain, tetapi juga jaga kondisi fisik dan mental selama perjalanan. Jangan sampai mudik yang seharusnya penuh kebahagiaan malah berubah menjadi duka karena kelalaian di jalan,” tambah Kombes Pol Komarudin.
Tak lupa, Polri juga mengajak masyarakat untuk tetap berdoa sebelum berangkat, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, serta tidak lupa menjaga kesabaran di tengah kepadatan arus mudik. "Lebih baik terlambat sedikit daripada harus menanggung risiko besar," pungkasnya.
Jadi, Sobat Mudik, ingat pesan ini baik-baik! Tetap jaga jarak aman, agar perjalanan lancar dan tidak terbawa perasaan alias baper di jalan. Selamat mudik, semoga selamat sampai tujuan!
Penulis : Nanang
Editor : Endang Wahyu
Posting Komentar