![]() |
Kegiatan sosialisasi inkopasindo se-jawa timur |
SURABAYA, SINYALINDONESIA – Di tengah arus digitalisasi yang kian melaju, koperasi di lingkungan pemasyarakatan mulai bergerak adaptif. Primkopasindo Rutan Kelas IIB Ponorogo menjadi salah satu yang menunjukkan komitmen tersebut dengan mengikuti Sosialisasi Inkopasindo se-Jawa Timur di Aula Lapas Kelas I Surabaya, Jumat (25/4).
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi itu menghadirkan jajaran penting dari dunia koperasi pemasyarakatan: Ketua Pengawas Inkopasindo, tenaga ahli menteri, Ketua Inkopasindo, hingga mitra strategis seperti BRI Kantor Wilayah Surabaya.
Fokus utama pertemuan bukan sekadar evaluasi, melainkan bagaimana koperasi bisa menjelma menjadi unit usaha modern yang mampu menjawab kebutuhan zaman.
Ketua Primkopasindo Rutan Ponorogo, Andik Eko Susilo, hadir bersama Sekretaris Ahmad Fauzi dalam kegiatan yang diikuti para pengurus koperasi dari seluruh UPT Pemasyarakatan se-Jawa Timur.
Menurut Andik, sosialisasi ini menjadi momen penting untuk menyesuaikan arah gerak koperasi dengan tuntutan profesionalisme dan transparansi.
“Digitalisasi melalui Brizzi bukan hanya efisiensi, tapi juga bentuk transparansi dalam pengelolaan koperasi,” tegas Andik.
Brizzi dan Visi Digital Koperasi
Salah satu terobosan yang mendapat sorotan dalam sosialisasi ini adalah pemanfaatan kartu Brizzi dari BRI untuk transaksi non-tunai di koperasi rutan dan lapas.
Sistem ini tidak hanya mengurangi potensi penyalahgunaan dana, tetapi juga membuka ruang bagi warga binaan untuk mengenal sistem ekonomi digital secara langsung.
Inkopasindo mendorong agar seluruh koperasi di bawah naungan Kementerian Hukum dan HAM dapat mengintegrasikan layanan digital sebagai bagian dari sistem pembinaan yang menyeluruh.
Teknologi, dalam hal ini, bukan semata alat bantu, tetapi menjadi fondasi baru pengelolaan koperasi yang sehat dan akuntabel.
Rencana Tindak Lanjut: Dari Koordinasi ke Kolaborasi
Usai kegiatan, Primkopasindo Rutan Ponorogo langsung menyusun agenda tindak lanjut, mulai dari internalisasi nilai dan arahan pimpinan, hingga upaya konkret membangun kerja sama dengan pihak ketiga, seperti Indomarco, guna menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi produk koperasi.
Selain itu, pengurus juga berkomitmen menyusun laporan kegiatan yang akuntabel dan terbuka, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kelembagaan kepada seluruh anggota koperasi dan pemangku kepentingan.
Membangun Koperasi yang Relevan
Langkah ini menjadi bagian dari upaya lebih besar Rutan Ponorogo dalam menjadikan koperasi sebagai pilar ekonomi yang relevan, bukan hanya di mata warga binaan, tetapi juga masyarakat luas.
Dengan mengedepankan prinsip modernitas dan integritas, koperasi diharapkan tak lagi dipandang sekadar unit usaha konvensional, melainkan motor perubahan yang bisa menjangkau nilai sosial dan pendidikan ekonomi dalam satu tarikan napas.
Penulis : Nanang
Posting Komentar