Diono Suwito
Pengamat pendidikan di Ponorogo
PONOROGO, SINYALINDONESIA - Menyikapi tarikan siswa baru di jenjang pendidikan SD, SMP dan SMK/SMK di Kabupaten Ponorogo yang bernama dana investasi atau banyak orang menyebut uang gedung selalu menghantui wali murid siswa baru setiap tahunnya. Seolah permasalahan ini tidak pernah berhenti tapi selalu terjadi setiap tahunnya.
"Sebenarnya jika dewan pendidikan Ponorogo aktif menjalin sinergitas, komunikasi aktif dengan jajaran pemerintah Kabupaten tidak akan terjadi."ujar Diono Suwito, pengamat pendidikan di Kabupaten Ponorogo Rabu, 5/07/2023.
Dikatakan Diono yang juga pensiunan ASN BKKBN propinsi Jatim tersebut meminta pemerintah Kabupaten ponorogo dalam ini Dinas pendidikan, dewan pendidikan dan cabang dinas pendidikan lebih pro aktif menjalin komunikasi agar permasalahan yang selalu menghantui para wali murid siswa baru tidak terjadi.
Seperti istilah tarikan kepada wali murid dengan nama dana investasi itu menurutnya juga rancu. Karena menurut pemahaman banyak orang namanya dana investasi tentu setelah tidak lagi di sekolah maka dana bisa ditarik kembali tapi nyatanya tidak.
"Jujur sajalah, kalau memang sekolah membutuhkan anggaran lebih untuk membangun sarana dan prasarana. Minta aja sumbangan sukarela."tegasnya.
Selanjutnya menyikapi soal tarikan dana investasi atau apalah namanya itu dirinya ingin sekolah juga lebih terbuka dan melalui mekanisme yang jelas seperti melalui rapat kerja komite.
"Jangan pakai istilah-istilah yang bikin masyarakat bingung dan tambah curiga. Lakukan dengan terbuka dan duduk bersama maka permasalahan yang selalu hampir menghantui wali murid di Kabupaten Ponorogo tidak lagi terjadi."pungkasnya.(Nang).
COMMENTS